(Foto : dok Ari)
Tabloidtipikornews β Tangerang Selatan.
Sejumlah warga Serpong yang tinggal di sekitar area TPA Cipeucang mendatangi kantor pengelola TPA pada Senin (8 Desember 2025). Mereka melakukan orasi dan menyampaikan kekecewaan lantaran persoalan air lindi yang merendam rumah warga tak kunjung mendapat solusi.
Ketegangan sempat terjadi saat salah satu warga, Dulrohman, dari Kampung Curug Serpong, terlibat adu argumtaen ketika sesi tanya jawab dengan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, Hadi Widodo. Suasanya memanas setelah terdengar celetukan dari seorang pegawai bernama T. Yopi, yang membuat Dulrohman tersinggung.
βUdah diam. Saya nanya bapak ini. Biar bapak ini yang jawab,β ujar pria bertopi merah itu dengan nada tinggi.
Kericuhan makin memuncak ketika Dulrohman melihat Yopi menatapnya dengan cara yang dianggap tidak sopan. βHeh, kamu kok melotot sama saya,β ucapnya sambil menggebrak meja. Kejadian ini langsung memicu reaksi dari warga lain yang memenuhi ruangan.
Situasi semakin tidak kondusif hingga Kepala UPTD Cipeucang, Desna Gera Andika, memerintahkan Yopi untuk keluar ruangan. Warga pun ikut berteriak meminta pegawai berseragam cokelat itu angkat kaki. Namun Yopi tampak tidak terima dan sempat mengumpat ke arah seorang ibu-ibu, sebelum dicegah oleh seorang pemuda.
Di hadapan warga, Sekretaris DLH Tangsel Hadi Widodo menjelaskan bahwa proses penanganan masalah membutuhkan waktu karena terkait penganggaran pemerintah. Ia menegaskan setiap program harus melalui perencanaan dan persetujuan DPRD Kota Tangsel.
βIni perlu waktu, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diproses,β jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, warga menyerahkan surat tuntutan kepada pihak pengelola TPA. Surat itu dibawa langsung oleh Dulrohman dan diserahkan kepada Hadi Widodo.
Adapun isi tuntutan warga meliputi:
1. Penutupan TPA Cipeucang mulai Senin, 8 Desember 2025.
2. Normalisasi saluran air kali seperti kondisi sebelumnya.
3. Perapihan sampah di sekitar rumah warga yang terdampak.
4. Ketersediaan alat berat yang standby untuk merapikan saluran air dan lingkungan rumah warga.
5. Penanganan air lindi serta bau sampah.
6. Penanganan dampak kesehatan dan pemberian kompensasi kepada warga yang terdampak.
Warga menegaskan akan terus mengawal proses ini hingga seluruh tuntutan dipenuhi.
Liputan: Nenita
