Banyuwangi tabloidtipikornews.com- Satu jenazah kembali ditemukan dan dievakuasi melalui Pantai Boom, Banyuwangi, dini hari Selasa (8/7/25) disusul 2 Jenazah lainnya selang beberapa jam dihari yang sama ditemukan di perairan Selat Tanjung Anjir, Semulangan, Banyuwangi.
Sejumlah personel gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, dan relawan, proses evakuasi berlangsung cepat untuk selanjutnya membawa Jenazah ke RSUD Blambangan.
Satu Jenazah ditemukan nelayan yang menggunakan kapal nelayan Gardan Bintang Panila dengan nakhoda Rosid (Fauzi) sekitar pukul 02.25 Wita. Titik penemuan berada pada koordinat 08° 27′ 50.169″ LS dan 114° 24′ 45.452″ BT.
Proses evakuasi dilakukan menggunakan kapal nelayan menuju dermaga Pelabuhan Muncar. Sekitar pukul 04.00 Wita, kapal tiba di perairan Sembulungan Muncar.
Jenazah kemudian dipindahkan ke Speed PK Basarnas oleh Tim Gabungan SAR TNI, Polri, dan Basarnas sebelum akhirnya di bawa ke RSUD Blambangan untuk identifikasi.
Diinformasikan Pantai Boom menjadi salah satu tempat titik pantau strategis karena letaknya yang berhadapan langsung dengan arus laut Selat Bali.
“Kami berkomitmen mengerahkan segala sumber daya untuk memastikan seluruh korban bisa ditemukan dan dikembalikan kepada keluarga,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., yang terjun langsung dalam proses evakuasi jenazah.
Temuan 2 Mayat di Selat Tanjung.
Sementara itu, Tim SAR Gabungan kembali melakukan evakuasi terhadap dua jenazah lain yang ditemukan.
Dua orang ini diduga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Tanjung Anjir, Sembulungan, Banyuwangi, Selasa (8/7/25).
Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas menjelaskan, kedua jenazah ditemukan di waktu yang berbeda.
Untuk jenazah pertama ditemukan pada Selasa (8/7/2025) dini hari sekitar pukul 01.24 WIB dengan kondisi mengapung di perairan, yang kemudian dilakukan evakuasi oleh SRU darat bersama nelayan untuk menuju ke RSUD Blambangan Banyuwangi.
Lokasi temuan jenazah berjarak sekitar 18.58 nautical mile ke arah selatan dari lokasi kecelakaan kapal (LKK).
“Ciri-ciri korban selanjutnya, saat ini dalam proses identifikasi oleh rekan-rekan polri, ya dalam hal ini DVI Polri,” ucap Eko Suyatno saat konferensi pers Selasa pagi, (8/7/25).
Hingga hari ini, dari tercatat penumpang 65 orang KMP Tunu Pratama Jaya masing – masing 53 penumpang serta 12 kru (ABK).
Kini korban meninggal KMP Tunu Pratama Jaya berjumlah 11 orang dan 30 orang selamat, sedang sisanya 24 lain orang lainnya masih hilang dan tetap dilakukan pencarian.
Sementara itu, upaya pencarian masih dilakukan melalui patroli laut, penyisiran pantai, serta pemantauan udara terhadap korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam kebocoran di ruang mesin saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, dan Rabu (2/7/2025) malam lalu.
Komandan Lanal Denpasar Bali, Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun mengatakan, kepada media Lokal, pencarian masih terus berlanjut.
Diketahui, saat ini sudah memasuki hari ketujuh sejak KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kebocoran di ruang mesin saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, dan akhirnya tenggelam Rabu (2/7/2025) malam.
Menurutnya, usaha pencarian ini kemungkinan besar operasi pencarian akan diperpanjang.
“Kemungkinan besar diperpanjang (pencarian),” katanya.
Sumber : faktanews.co.id
(Agus )
